Petrus telah gagal total – gagal besar – dia menyangkal Yesus tiga kali dengan sumpah serapah dan kutukan bahwa dia tidak mengenal Yesus. Padalah beberapa jam yang lalu sebagai pemimpin dari kedua belas murid, dia membusungkan dada mengumumkan Cintanya yang besar kepada Yesus didepan semua murid-murid lainnya, menuding dengan telunjuk jarinya pada wajah mereka satu persatu dan berkata meskipun mereka semua ini meninggalkan Yesus, dia sekalipun tidak akan meninggalkan Yesus! ditambah lagi dengan bersumpah dihadapan Tuhan bahwa meskipun dia harus menghadapi penjara dan kematian, dia bersedia dan sanggup!.

Tapi nyatanya menghadapi seorang pelayan wanita muda yang hanya berkata: “aku melihat orang ini juga bersama-sama dengan Yesus.” (Luk 22:56) Fakta yang sepele ini saja dia sudah tidak sanggup menghadapi. Dosa menyangkal itu sama beratnya dengan dosa Yudas Iskariot menghianati Yesus Kristus. Dan sebenarnya sudah di umumkan oleh Yesus sendiri saat dia belum mati di kayu salib bahwa: Mat 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.” Tapi ternyata Yesus tidak menyangkal Petrus.

Lho, apakah Yesus berubah pikiran? Tidak temanku, pertama: dari awalnya bukan hati Allah memberikan Hukum Taurat, tapi atas permintaan dan kesombongan bangsa Israel sendiri. Kedua: Perjanjian baru Kasih Karunia bermula tepat saat Darah Kristus menetes dan Yesus menjerit “Sudah Selesai”, sehingga yang dikatakan di Mat 10:33 itu adalah masih era Perjanjian Lama dan dalam peralihan.

Jika saja Yudas Iskariot menunggu beberapa jam dan tidak menggantung diri nya maka Yesus pun akan menanggung semua dosa nya dan digantung untuk Yudas pula.  Dan, saat Yesus bangkit kembali, ternyata murid yang paling dia ingat dari ke 11 sisa murid-murid terdekat-Nya, adalah murid yang paling besar kegagalannya yaitu Petrus (lihat Mark 16:7). Nama Petrus sengaja di singgung secara khusus! Yesus tahu hati Petrus pasti sangat berduka, hancur dan Ia ingin merestorasi Petrus lebih dahulu. Alkitab tidak memberikan perincian pertemuan pertama antara Yesus dan Petrus. Tapi jelas Yesus datang menemui Petrus lebih dahulu.

1Kor 15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas ( = Nama Petrus dalam Yunani) dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.

Ini restorasi awal kepada Petrus yang merupakan restorasi spiritual, dan process dan detailnya tidak disingkapkan dengan detail oleh Roh Kudus kepada kita di dalam Alkitab. Dan sebenarnya restorasi kepada Petrus telah terjadi sebelum ini, dengan sangat indahnya, saat Petrus menyangkal-Nya yang ke tiga kali, dan tepat sebelum ayam berkokok, (Luk 22:61-62) “Lalu berpalinglah Tuhan MEMANDANG Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” Lalu Petrus berjalan pergi dan menangis dengan sedihnya.

Saat Mata Yesus memandang Petrus dengan penuh Kasih dan Pengampunan, sepertinya berkata “Petrus, bukankah sudah Ku katakan kau akan menyangkal Aku, tapi jangan sedih Aku telah mengampuni engkau sebelum itu kau lakukan, dan saat ini Aku tetap mengasihi engkau dengan kasih Ku yang sama”. Ini membuat Petrus menangis bak dirangkul oleh pelukan Kasih-Nya yang besar. Meskipun dia menyesal tapi Petrus tetap bertahan keinginannya untuk bisa bertemu Yesus kembali. Karena CINTA sejati selalu sanggup melelehkan batu sekeras apapun juga.

Restorasi kepada Petrus yang berikutnya (ketiga kalinya) adalah restorasi pemulihan jiwa dan posisi kepemimpinan nya sebagai Gembala, terjadi di di pantai danau Tiberias dan Yesus menampakkan diri sebagai berikut (Yoh 21:1-17):

Setelah Yesus disalibkan, para murid tidak tahu harus berbuat apa lagi, mereka semua mengikuti Petrus untuk menangkap ikan naik perahu, kelihatan disini Petrus ada karunia seorang pemimpin, sehingga murid-murid lainnya suka mengikutinya, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Tiba-tiba Yesus nampak berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?”Jawab mereka: “Tidak ada.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Jala mereka penuh dengan ikan-ikan.

Yohaness tahu bahwa ini khas pekerjaan Yesus, segera berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan!” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia dengan terburu-buru terjun ke dalam danau dan menghampiri Yesus.  Jika saja Yesus belum merestorasi Petrus diawal dua kali perjumpaan tersebut diatas, maka saya yakin Petrus akan terburu-buru terjun ke dalam danau untuk LARI terbirit-birit dari Yesus, bukannya menghampiri Yesus. Pada point ini saya yakin Petrus sudah putus asa bahwa dia bukan lagi murid yang bisa diandalkan oleh Yesus, dia cuma seorang murid yang omong besar, mana bisa menjadi pemimpin Gembala lagi? Mana mungkin Yesus mau mempercayainya lagi? Tapi Karena Yesus penuh Kasih Karunia, ia tetap lari menghampiri Yesus hanya dengan harapan untuk bisa datang sebagai teman dan saudara saja. Ini saja sudah cukup puas baginya.

Ketika murid-murid yang lain menyusul datang dengan perahu sambil menghela jala yang penuh ikan itu. Di pantai mereka melihat sudah ada api arang dan di atasnya ada ikan dan roti. Ternyata Yesus telah mempersiapkan MAKAN PAGI buat semuanya. Tuhan kita membuat hal sepele sehari-hari yaitu siapkan makan pagi bagi murid-murid-Nya. Disinilah terjadi pertukaran pembicaraan antara Petrus dan Yesus yang terkenal itu, dimana Yesus bertanya tiga kali berturut-turut “Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?”, dan setiap kali Petrus menjawab Yesus memberikan kembali Porsi dan Posisi kepemimpinan Petrus sebagai Gembala.

Bisa di lihat hal yang menarik tentang persona Tuhan kita, bahwa sebelum Yesus memberikan pekerjaan / perintah, maka Dia lebih dahulu memberi makan, baik itu makanan rohani maupun jasmani. Dan Yesus pun menunggu (Yoh 21:15) sampai mereka selesai makan, dan sesudah sarapan barulah Yesus berkata kepada Simon Petrus: “apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?”

Petrus sekarang sudah sadar bahwa Kasihnya gagal, bersandar kepada dagingnya akan selalu membawa kekecewaan dan penyesalan. Maka ketika Yesus bertanya “Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?” (dengan kasih ‘Agape’ seperti yang Petrus proklamirkan itu?) Petrus menjawab, Tuhan aku hanya sanggup mengasihi dengan kasih seorang teman ‘Filio’ saja. Meskipun kasih Petrus hanya sebatas itu, Yesus tetap menerimanya dengan pengesahan dan merestorasi posisi kepemimpinannya sebagai Gembala. Inilah Tuhan kita, yang tidak pernah berubah, selalu datang dan turun pada level kita sebagai manusia di dunia yang terbatas, bukan levelnya Tuhan. Dan Ia telah memilih Petrus, kegagalan apapun dan seberapa besarnya pun tidak akan merubah pilihan Tuhan bagi Petrus.

Peter do you love me more than these

Banyak dari kita yang telah gagal oleh kesalahan kita sendiri, oleh daging kita yang lemah dan sombong. Seperti Petrus. Anda boleh menyesal, tapi jangan menyesali terlalu lama. Pandanglah kembali Yesus, Ia mengetahui semua kegagalan anda sebelum anda melakukannya, Ia menyadari keterbatasan kekuatan anda, dan Ia telah menebus dan mengampuni kesalahan itu jauh sebelum anda melakukannya. Tepatnya 2000 tahun yang lalu Dia telah menebus dosa masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.  Hari ini, Kasih Karunia Nya masih mengalir sama derasnya, dan akui saja seperti Petrus mengakui ketidak mampuan dirinya, biarkan Kristus merestorasi jiwa anda dengan Kasih-Nya dan merestorasi posisi dan situasi anda kembali menjadi lebih baik daripada sebelum anda gagal, dengan Kuasa-Nya yang maha besar, dan oleh Kekuatan Roh Kudus di dalam diri anda. Amin.

 

Tinggalkan komentar